Hai, gw dhimaz.
Gw baru punya kamera mirrorless bulan oktober tahun 2014 kmaren dan mulai banyak belajar tentang fotografi. Pada saat itu gw gak tau settingan kamera dan bagaimana caranya gw dapet foto yang gw mau. Bolak balik baca buku manual kamera sampe akhirnya ngerti dikit2. Kamera gw murah,
Sony a3500 (ilce 3500j) generasi kedua dari a3000 (tapi ternyata lensa kitnya lebih bagus a3000, kamfret).
Waktu itu gw beli harganya 4.2 juta dari lazada (merchant - Sony Indonesia) dan sekarang mungkin udah lebih murah. Kenapa gw milih sony a3500 itu karena harganya lebih murah dari semua harga kamera2 waktu itu, nikon D3200 harganya 4.9 juta, canon eos1200 harganya 4.7 juta, dan lain2. Gw juga gak kepikiran beli kamera second, soalnya gw masih awam bgt, gak tau market kamera juga, ya jadinya gw beli yang baru dan cari harga yg paling murah, toh banyak review bagus tentang sony a3000 (secara a3500 lebih baru, jd gw anggap bagus juga kaya a3000). Gw gak nyesel beli sony a3500, kualitas gambarnya lumayan, gak kalah sama kamera yg lebih mahal, tinggal beli lensa baru dengan bukaan aparture lebih besar dari lensa kit-nya.
Awal mula belajar fotografi, gw bikin foto hyperlapse loncat2 sama temen gw.. dan ternyata cape =__=, sejak saat itu gw mulai ngerti gunanya shutter speed dan ISO. Trus motoin temen2 aja, tapi kok foto gw backgroundnya gak blur kaya foto2 di flickr orang, hingga akhirnya gw ngerti apa itu F/... atau aparture.
Belajar fotografi #1 - Cahaya
Cahaya
adalah hal yang paling penting pada fotografi, knapa? karena pada dasarnya (gak tau detilnya) fotografi itu artinya melukis cahaya. Kamera menangkap cahaya yang dipantulkan benda2 yang ingin kita foto dan jumlah pantulan cahayanya tentu bervariasi.
Apakah saat keadaan minim cahaya kita gak bisa moto? bisa, tapi gelap =__=,
ada teknik2 fotografi untuk keadaan minim cahaya seperti long shutter, strobist (menggunakan flash), dan ...... gw baru tau itu doang, hm... apa lagi ya..
Mengenal kamera
Pastinya kita harus tau kamera apa yang kita pake, apa kemampuan kamera kita, dan cara kita mengoprasikannya dan lain sebagainya seperti fungsi tombol, dial, dll. Setelah kita kenal kamera kita, otomatis kita sayang *eh...
Setelah itu kita juga harus mengenal istilah2 yg tertera pada kamera (baca buku manualnya)
macem2 tetekbengek kamera kita kita harus tau, apa kelebihannya, apa kekurangannya, dan menerima dia apa adanya, kalo gak terima, jual lagi xD
Shutter Speed

Dasarnya kita harus ngerti apa itu shutter speed dan efeknya pada hasil foto. Kecepatan rana memiliki satuan detik yang bisa juga diartikan bahwa kecepatan shutter kurang dari 1 detik itu kenceng dan lebih dari 1 detik itu lambat (*1 detik - 1/30 detik masih tergolong lambat sih :p ).
Dengan shutter speed cepat, tentunya kita bisa menangkap gerakan *halah
ya intinya kalo kita mau moto orang jalan, kita butuh shutter speed yang cukup cepat untuk membekukan gerakan orang jalan itu dan kalo shutter speed kita kurang cepat, tentunya hasil foto tidak beku sempurna *heleh alias motion blur (blur gerak).
shutter speed lambat juga ada gunanya, jangan salah!!! shutter speed lambat biasanya dipake untuk moto landscape, fotografi malam, dan lain sebagainya TAPI hati2 goyang.
kesimpulannya adalah shutter speed itu ada 2 macam, shutter speed cepat dan shutter speed lambat xD wkkakwkakawkw.
ya gitu lah..
hal penting dan harus diingat tentang shutter speed!!!
shutter speed cepat - menangkap cahaya lebih sedikit
menghasilkan noise pada foto
bisa membekukan gerakan jadi kalo mau moto pake speed kenceng
usahain keadaan harus cukup cahaya atau bisa juga pake flash
shutter speed lambat - menangkap cahaya lebih banyak
kurang bisa membekukan gerakan
motion blur
butuh kestabilan tinggi
kamera goyang pasti foto blur
pake tripod, timer 3detik, remote shutter
stabilizer kamera dan lensanya nyalain (kalo ada).
ISO
ISO pada kamera punya nilai bervariasi, umumnya nilai paling kecil ISO adalah 100 (tergantung kamera) dan nilai paling besarnya tergantung pada kemampuan kamera (ada yg max-nya hanya 1.600, ada juga yg max-nya 400.000). ISO kamera digital punya konsep yg sama kaya ISO film, yg perngertian umumnya adalah tentang ke-sensitif-an pada cahaya.
karena nilasi ISO bervariasi, mending sekarang kita bagi nilai ISO menjadi 3 bagian.
ISO rendah : kurang dari 400
hasil foto bersih tidak berbintik/sedikit bintik noise*
butuh cukup cahaya
shutter speed bisa jadi pelan bila cahaya kurang, sehingga butuh kestabilan waktu moto
ISO sedang : 400 - 1600
hasil foto ada bintik2 noise*
dipake untuk mengatasi daerah berbayang/kurang cukup cahaya
dalam kondisi cukup cahaya, bisa membuat shutter speed cukup kencang
ISO tinggi : lebih dari 1600
hasil foto punya banyak bintik2 noise*
biasa dipake waktu keadaan minim cahaya
*tergantung kemampuan kamera mengatasi noise
dari ketiga golongan ISO itu tentunya sangat mempengaruhi hasil foto, semakin kecil ISO maka hasil foto akan smakin bagus. tapi ada saat2 dimana kita harus make ISO sedang dan bahkan tinggi, kaya waktu kita moto di tempat yg kurang cahaya atau kita butuh shutter speed yg cukup kencang. nilai ISO yg kita setting di kamera akan mempengaruhi terang gelapnya hasil foto dan juga menaikan/menurunkan kecepatan shutter.
halah, ribet bgt klo bahas ISO sebenernya..
simplenya gini deh.. kapan kita pake ISO rendah? sedang? tinggi?
jawabannya adalah tergantung situasi pencahayan pada saat itu dan menyesuaikan dengan berapa shutter speed yg kita butuhkan. jangan takut untuk menggunakan ISO tinggi, banyak cara untuk mengurangi noise pada foto dan juga memanfaatkan noise sebagai effect dramatisir.
Aperture
otomatis kita pasti bakalan bahas lensa kamera karena aperture itu ada di lensa.. makin ribet kalo udah mulai bahas aperture dan gw rada males kalo bahas detilnya gimana. toh kita baru punya kamera, otomatis kita mau gak mau pake lensa kit bawaan kamera dan nilai aperturenya rata2 f/3.5-f/5.6
nilai aperture pada lensa mempengaruhi jumlah cahaya yg ditangkap sensor kamera, semakin kecil nilai aperturenya akan semakin banyak cahaya yg bisa ditangkap sensor kamera dan juga sebaliknya. nilai aperture pun pada dasarnya mempengaruhi kecepatan shutter.
nilai aperture pada lensa kit bisa kita maksimalkan fungsinya untuk memoto pemandangan (landscape) dan street photography (dan sejenisnya). karena biasanya saat kita memoto landscape, kita ingin membuat area fokus yg luas dan untuk street photography kita ingin memberikan background pendukung pada subjek foto kita.
dengan nilai aperture lensa kit tersebut apakah kita bisa buat foto dengan efek background blur?
ternyata bisa, tapi kita harus benar2 dekat dengan subjek yg ingin kita fokuskan, tapi efek background blur-nya hanya sedikit. karena lensa kit pada umumnya digunakan saat keadaan cukup cahaya, outdoor, siang hari. saat keadaan kurang cahaya seperti di dalam ruangan atau malam hari, tentu kita butuh manaikan nilai ISO atau memperlambat shutter speed.
lalu gimana caranya kita kalo mau bikin efek background blur?
tentu kita harus beli lensa yang memiliki nilai aperture kurang dari aperture lensa kit f/3.5
ada banyak lensa yg bisa kita beli, pilihlah lensa yg punya nilai aperture paling kecil seperti f/0.95 (mahal bgt bgt bgt), f/1.2 (mahaaaalll), f/1.4(ada yg murah, lebih banyak mahal), f/1.8 (ada yg murah, ada yg mahal), f/2, dan f/2.8
biasanya lensa2 dengan nilai aperture kecil berjenis lensa fix (prime lens) adalah jenis lensa dengan focal length tetap (tidak bisa zoom out/in). apakah ada lensa dengan nilai aperture kecil yg bisa zoom out/in? tentu ada, tapi harganya juga mahal.. banget..
-----------------------
gw rasa bahasan
belajar fotografi #1 sudah cukup, kita harus tau fungsi kamera dan tetek bengeknya, keadaan cahaya, shutter speed, ISO, dan aperture.
kalo lo udah menguasai kamera lo, saatnya untuk membaca kondisi cahaya.
setelah paham kondisi pencahayaan, otomatis kita akan tau settingan shutter speed, ISO, dan aperture yang kita butuhkan untuk menghasilkan foto.
jika hasil foto lo cukup bagus (tidak terlalu gelap/terang) itu artinya lo udah mulai menguasai dasar fotografi.
gw rekomendasiin untuk menggunakan mode manual untuk tahap belajar. dengan mode manual, kita dituntut untuk tau berapa nilai shutter speed, ISO, dan aperture yang dibutuhkan. inget !!! manual !!! manual bukan cuma untuk yg pro, buat yg baru punya kamera itu penting banget !!!!
*kalo gak belajar ya pake mode auto juga gapapa
Belajar Fotografi #2 - Landscape
setelah mempelajari bagian #1, akan cukup mudah melanjutkan ke tahap #2. foto landscape atau juga foto pemandangan sebenarnya cukup mudah, kita gak perlu gear macem2 untuk memulainya tapi yang kita butuhkan hanyalah pemandangan *halah...
pada umumnya foto landscape menggunakan focal lenght pendek (kurang dari 35mm) tapi menggunakan FL panjangpun gapapa. pada dasarnya pake lensa apa aja sih bisa.
kita mulai dengan:
1. persiapkan kamera, lensa, dan alat lain yg dibutuhkan
2. masukan dalam tas
3. keluar rumah
4. jalan jalan
5. temukan pemandangan indah
6. fotolah
7. mudahkan? *ting*
foto landscape juga ada berbagai jenis, yaitu:
1. pemandangan desa (biasanya sawah)
2. pemandangan pantai
3. pemandangan laut
4. pemandangan gunung
5. pemandangan hutan
6. pemandangan hujan
7. pemandangan kota (biasanya gedung)
8. pemandangan air terjun/sungai/kali
9. pemandangan malam
10. pemandangan light trail (malam)
11. pemandangan bintang
12. pemandangan lainnya
alat lain untuk membuat foto pemandangan, seperti:
1. ultra wide lens converter
2. fisheye lens converter
3. UV filter, ND filter, filter lainnya
4. tripod atau modopod
5. remote shutter
6. peralatan lainnya
waktu2 yg bagus untuk membuat foto landscape
1. subuh hingga pagi hari
2. sore hingga malam
3. tengah malam
4. waktu lainnya
teknik teknik dalam melakukan foto landscape:
1. handheld, seperti moto pada umumnya
2. slow shutter speed, wajib gunakan tripod. biasanya untuk landscape malam, subuh, dan keadaan tertentu lainnya
3. menggunakan UV filter, untuk mendapatkan warna langit yg lebih natural
4. menggunakan ND filter, untuk memperlambat shutter speed dan bisa juga untuk membuat efek motion blur (pada air, awan, lampu kendaraan, dll)
5. HDR - High Dynamic Range, yaitu memoto dengan teknik blablabla blabla.. setting aja kamera lo ke HDR mode, trus otak-atik, trus foto deh atao bisa juga pake softwere.
6. panorama, untuk mendapatkan sudut pandangan yg lebih lebar dan panjang
selanjutnya adalah tahap akhir, yaitu post processing atau edit foto/perbaiki.
tips untuk mengedit foto (post processing image):
1. perbaiki distorsi gambar yg disebabkan oleh lensa (biasanya sih udah otomatis)
2. luruskan garis cakrawala
3. hilangkan titik2 noda dengan spot healer (akibat debu pada sensor/lensa)
4. mainkan white balance untuk mendapatkan efek dingin atau hangat
5. perjelas fotomu dengan menaikan kontras/clarity
6. gunakan brush untuk mewarnai bagian2 tertentu pada foto
7. mainkan warna2 untuk memperindah foto landscape
8. crop bagian foto yg mengganggu keindahan
or
belajar edit raw format dengan camera raw dari adobe photoshop
Comments